Keadaan Darurat: 622112345678
Saat Mahasiswa dan KILAU Turun Tangan, Ini yang Terjadi di Majalengka

Saat Mahasiswa dan KILAU Turun Tangan, Ini yang Terjadi di Majalengka

Stop Dengarkan

2025-05-11 08:17:49

Author: Nursani

Kategori: kesehatan

Majalengka, 11 Mei 2025 – Bisa gak sih dunia kampus dan dunia nyata saling beriringan bantu masyarakat? Jawabannya: bisa banget. Buktinya terlihat di Desa Pageraji, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, saat Kilau Indonesia dan Universitas YPIB Majalengka berkolaborasi dalam Aksi Berbagi Sehat Gratis pada Minggu, 11 Mei 2025.


Kegiatan ini menjadi ruang nyata bagi mahasiswa untuk turun langsung ke lapangan, bukan sekadar praktik, tapi juga memberi manfaat nyata. Sebanyak 60 warga dari sekitar desa menjadi penerima layanan kesehatan yang diberikan secara gratis.


Mini Medical Check-Up Hingga Akupuntur, Semua Gratis

Layanan yang diberikan cukup lengkap, mulai dari:

  • ✔️ Cek tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol
  • ✔️ Konsultasi dokter dan pemberian obat gratis
  • ✔️ Layanan akupuntur & bekam


Semua pelayanan ini dilakukan oleh gabungan mahasiswa Universitas YPIB dan relawan dari Kilau Indonesia. Warga yang hadir tampak antusias dan merasa terbantu karena bisa mendapatkan akses kesehatan langsung tanpa harus keluar desa atau membayar biaya tinggi.


Kolaborasi Pendidikan dan Kemanusiaan: Dampaknya Nyata

Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga memberi pengalaman lapangan langsung untuk mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga belajar empati, komunikasi, dan tindakan nyata dalam situasi komunitas.


Menurut KILAU, sinergi ini menjadi contoh bagaimana institusi pendidikan bisa menjadi mitra strategis dalam memperluas akses layanan dasar, seperti kesehatan.

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi dengan Universitas YPIB. Ini bukan hanya program kemanusiaan, tapi juga sarana edukasi langsung yang berdampak dua arah untuk mahasiswa dan masyarakat,” ujar Johan perwakilan Kilau Indonesia.


Harapan ke Depan

Kilau Indonesia berharap kegiatan ini dapat menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi lintas sektor antara kampus, tenaga kesehatan, dan lembaga kemanusiaan. Karena dengan langkah kecil seperti ini, akses kesehatan bisa menjangkau lebih banyak orang di pelosok desa.